"Sepotong Donat dan Segelas Kopi Panas..."
"Semuanya 14.900 rupiah"
"Umm... okay, ini uangnya. Terima kasih.."
Setidaknya seperti itulah dialog yang gw lakukan dengan pramusaji di Dunkin Donut's tadi malam...
Kok rasanya mahal ya..? Gw pikir gak sampai segitu, eh ternyata itu termasuk paket yang murah...
Untuk gw yang baru aja sampe Bandung dan kelelahan karena perjalanan, efek dari sepotong donat dan kopi itu terasa sekali. So refreshing...
Ya sekali-kali gak apa-apa deh, asal jangan keseringan aja...
Gara-gara sepotong donat dan segelas kopi panas itu, gw jadi mikir...
Pinter juga franchisee Dunkin Donuts di daerah Cicaheum itu.
Gw kira alasannya karena banyak orang yang butuh makanan fast food pas turun dari bus.
Atau bisa juga, ada orang yang berencana ke luar kota, terus butuh tempat makan yang nyaman sebelum naik bus...
Tapi, kalo gw boleh sotoy.... Berapa banyak sih konsumen yang tepat sama target pasar Dunkin Donuts di terminal cicaheum? Gak pernah tau, soalnya gw gak punya jg data akuratnya...
Kenapa gak ngambil lokasi yang agak ke tengah kota? Soalnya gw liat Dunkin Donuts justru banyak buka cabang di daerah terminal dan sub-urban, sound different with J-Co eh?
Mungkin memang segmen pasar nya emang orang-orang di daerah situ? Mungkin juga...
Pilihan yang unik, karena pangsa pasarnya jarang dilirik usaha sejenis sih....
However, apa yang gw tulis diatas cuma pendapat subjektif gw sih...yang "sok tahu" nebak strategi pemasarannya si franchisee Dunkin Donuts di Cicaheum itu...
Yang jelas, counter Dunkin Donuts itu masih ada tuh sampe sekarang, berarti konsumennya cukup banyak toh. Bisa jadi analisis gw jauh dari bener kan... Who know...? Hehe...
Yang jelas saat itu gw jadi salah satu konsumennya, gw mampir di Counter itu untuk menikmati sepotong donat dan segelas kopi panas...
Wednesday, 12 November 2008
Subscribe to:
Posts (Atom)